Sabtu, 28 Maret 2009

Ko bagusan sendal kepesta di banding ke mesjid?

Mungkin sepele dimata beberapa orang. Tapi kalau saya lihat ko aneh juga ya.

Coba bayangkan dandanan orang yang akan berangkat menghadiri pesta pernikahan misalnya........

dan sekarang coba bayangkan orang yang akang berangkat menunaikan ibadah shalat di mesjid.

Pasti jauh bedakan?

yang saya sorot pada pembahasan kali ini adalah pada bagian alas kaki. Kebanyakan orang dan hampir semuanya kalo pergi ibadah ke mesjid memakai sendal jepit. tapi saat ingin pergi menghadiri pesta pernikahan misalnya selalu memakai sendala atau sepatu yang sangat bagus. Bahkan sebelum di kenakan terlebih dahulu di bersihkan hingga mengkilap.

Banyak alasan kalau pakai sendal atau sepatu bagus ke mesjid takut hilang. Logis juga.

Tapi kita di anjurkan kan untuk memakai pakaian terbaik saat pergi ke mesjid, tepatnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Bila kita melaksanakannya kita mendapakan pahala lebih dari Allah SWT, kan?

Kita lihat umat kristiani yang akan pergi beribadah ke gereja mereka. Mereka mengenakan pakaian terbaik mereka dari aras hingga bawah. Saya pikir itu tanda mereka menghargai ibadah mereka. Mereka memberikan yang terbaik saat beribadah.

Saya yakin sebenarnya kita juga menghargai ibadah yang kita lakukan. Kita ingin melakukannya dangan sebaik mungkin.

Mari kita ciptakan kualitas ibadah kita kepada Allah yang lebih baik lagi, dan semoga kita mendapatkan pahala yang berlipat lagi dari-NYA, Amin.

Kenapa harus saat khutbah Juma't?

Aneh tapi nyata lho.... Hampir disetiap Jum'at dan di setiap mesjid yang pernah saya kunjungi hal ini selalu terjadi.
Saat Khatib sedang menyampaikan khutbah nya pasti selalu ada yang tidur, dan yang lebih parahnya lagi sampai-sampai dengkurannya terdengar. Masya Allah. Memang banyak faktor yang membuat kita terkantuk saat tersebut. Bisa dari khatib yang menyampaikan terlalu kaku tidak bersemangat, kita duduk diam mendengarkan terlalu lama... banyak hal memang. Tapi tidak bisa kita menjadikan hal tersebut alasan untuk kita dapat tidur. Perlu kita ingat bahwa khutbah tersebut adalah pengganti dua rakaat shalat Zuhur kita yang semestinya empat rakaat. Logikanya kalau kita tidur saat itu berarti kita tidur saat shalat. Apakah shalat sambil tidur itu sah??

Saya pribadi juga merasakan hal yang sama, mengantuk!! tapi kenapa kita tidak coba lawan rasa kantuk tersebut?Aktifitas yang kita lakukan adalah nyata sedang beribadah kepada Allah. Apakah pantas itu kita lakukan?

Saya ingin mengajak kepada kaum muslim semuanya. Kita mulai lagi tata diri kita. Tempatkan segala sesuatu memang pada tempatnya. Begitu banyak umat Islam di dunia ini. Di Indonesia ini menempati urutan pertama jumlah umat Islam. Bagaimana tidak banyak kita yang dibodoh-bodohi oleh umat lain. Untuk tertib saat shalat jum'at saja kita masih begini adanya. Salah satu faktor agar kita bisa bangkit adalah tercermin dengan bagaimana semangat kita.